Orang-orang disekitarku sungguh tahu tentangku, tapi merekapun tak bisa mengenaliku.
Apa yang sebenarnya diriku lakukan?
Hanya tawa kecil yang ada, tetes air mata yang sering kuusap, dan selembar rasa yang sulit kuungkapkan.
Kadang semua terasa cepat, mereka melintas didepan anganku.
Dan kadang aku tak tahu apa yang telah kuperbuat, entah berbekas baik atau buruk.
Dan ketahuilah, aku bukan seorang yang baik yang pantas dikenang, dikasihi, dipuja. Tapi tolong, aku sendiri tak ingin dibenci.
Seringkali aku bertanya pada diriku, 'seberapa berharga kau kepada mereka'.
Pedih rasanya merenung tentang semua itu.
Dan apakah pula aku pernah membuat mereka ceria, aku hanya bisa buat hati mereka panas.
Sadar atau tidak, diriku selalu diselimuti rasa sesal. Pedih rasanya.
Tapi sesal itu tak cukup mengukir senyum di pipi mereka, di hati mereka.
Kadang ukiran itu pun terasa hampa tak bermakna.
Harmoni kasih yang ingin ditorehkanpun, terkadang salah jalur.
Rasa ingin membuat suatu saat suka, malah jadi suasana tegang, regang.
Harapan yang terbuang percuma, pengorbanan yang malah jadi korban, kegigihan yang amat sia-sia.
Tiada lagi motivasi yang dapat aku peroleh.
Hanya renungan-renungan tak bermakna melintas cepat.
Mungkin semua kan jadi kasih yang tak sampai.
Angan yang tak nyata.
Harapan yang pupus.
Hingga putus asa yang berlanjut.
by: dana_haq
Memory not only make your life become perfect, but also kill your dream and the spirit of your soul.
Minggu, 16 Januari 2011
Dilematis Hidup
Mimpi ini sungguh nyata, ketika aku hadapi semuanya dengan penuh perjuangan.
Keraguan tak ada lagi, karna semua itu tak cukup untuk selesaikan permasalahan.
Satu per satu langkah kutapaki, panas rasanya ketika semua harus dihadapi.
Kenyataan yang benar atau salah.
Takdir yang tepat atau melenceng.
Ya atau tidak.
Semua jadi pertanyaan yang sulit dijawab.
Kadang itu jadi dilema. Tiada waktu untuk basa-basi dalam permainan.
Hanya ada dua pilihan, menang atau kalah.
Dua perkara ada didepan mata. Kanan hanya dikelilingi bunga-bunga, atau kiri dengan penuh air melimpah.
Apakah yang tepat untukku. Kehidupan yang indah dengan bunga, atau hidup yang tentram penuh air kehidupan.
by: dana_haq
Keraguan tak ada lagi, karna semua itu tak cukup untuk selesaikan permasalahan.
Satu per satu langkah kutapaki, panas rasanya ketika semua harus dihadapi.
Kenyataan yang benar atau salah.
Takdir yang tepat atau melenceng.
Ya atau tidak.
Semua jadi pertanyaan yang sulit dijawab.
Kadang itu jadi dilema. Tiada waktu untuk basa-basi dalam permainan.
Hanya ada dua pilihan, menang atau kalah.
Dua perkara ada didepan mata. Kanan hanya dikelilingi bunga-bunga, atau kiri dengan penuh air melimpah.
Apakah yang tepat untukku. Kehidupan yang indah dengan bunga, atau hidup yang tentram penuh air kehidupan.
by: dana_haq
Cermin keprihatinan warga Indonesia mengenai lalu lintas koruptor adalah lagu ini.
Siapa yang berduit hukum siap mengendur, itulah sebagian maksud dari lagu yang diciptakan sang musisi asal gorontalo, Bona Paputungan.
Andai Aku Jadi Gayus
Download This Lagu
Siapa yang berduit hukum siap mengendur, itulah sebagian maksud dari lagu yang diciptakan sang musisi asal gorontalo, Bona Paputungan.
Andai Aku Jadi Gayus
Download This Lagu
Langganan:
Postingan (Atom)