Senin, 20 September 2010

Teori Terbentuknya Tata Surya

Ada beberapa teori yang saya ketahui tentang terbentuknya tata surya. saat saya mencari hal itu saya menemukan setidaknya ada 5 hal atau 5 teori tentang terbentuknya tata surya. antara lain : TEORI KABUT, TEORY PLANETESIMAL, TEORY BINTANG KEMBAR, TEORY PASANG SURUT, TEORY AWAN DEBU(PROTO PLANET)

TEORI KABUT
Teori Kabut disebut juga Teori Nebula.Teori tersebut dikemukakan oleh Immanuel Kart dan Simon de Laplace.Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.Akibatnya terbentuklah sebuah cakram datar bagian tengahnya.penyusutan berlanjut dan terbentuk matahari di pusat cakram.Cakram berotasi lebih cepat sehinggabagian tepi-tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan.Kemudian bahan dalam gelang-gelang memadat menjadi planet-planet yang berevolusi mengitari Matahari.


TEORI PLANETESIMAL

Teori Planetesimal dikemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton.Menurut teori ini,Matahari sebelumnya telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak di langit.Suatu ketika bintang berpapasan dengan Matahari dalam jarak yang dekat.Karena jarak yang dekat, tarikan gravitasi bintang yang lewat sebagian bahan dari Matahari(mirip lidah raksasa) tertarik ke arah bintaang tersebut.Saat bintang menjauh, lidah raksasa itu sebagian jatuh ke Matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetesimal.Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa dalam orbit mengitari Matahari.Dengan tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang lebih kecil dan akhirnya menjadi planet.

TEORI BINTANG KEMBAR

Menurut Teori Bintang Kembar,dahulu Matahari merupakan bintang kembar kemudian bintang kembarannya meledak menjadi kepingan-kepingan.Karena pengaruh gaya gravitasi bintang yang tidak meledak (Matahari),maka kepingan-kepingan itu bergerak mengitari bintang tersebut dan menjadi planet-planet.
TEORI PASANG SURUT

Teori Pasang Surut pertama kali disampaikan oleh Buffon.Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.

Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys.Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
TEORI AWAN DEBU(PROTO PLANET)

Teori ini dikemukakan oleh Carl von Weizsaecker kemudian disempurnakan oleh Gerard P.Kuiper pada tahun 1950.Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang jumlahnya sangat banyak.Suatu gumpalan mengalami pemampatan dan menarik partikel-partikel debu membentuk gumpalan bola.Pada saat itulah terjadi pilinan yang membuat gumpalan bola menjadi pipih menyerupai cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat mengakibatkan terjadi tekanan yang menimbulkan panas dan cahaya(Matahari).Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan yang lebih kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi planet dan satelit.



adds
ingin Penghasilan tambahan luar biasa?? >> klik

Amoxicillin


Amoxicillin merupakan antibiotika yang paling laku di seluruh dunia. Obat yang mempunyai nama generik Amoxicillin ini mempunyai nama paten yang jumlahnya mencapai ratusan buah. Penmox, Intermoxyl, Ospamox, Amoxsan, Hufanoxyl, Yusimox merupakan beberapa nama dagang/paten dari antibiotika ini.

Amoxicillin adalah antibiotika yang termasuk ke dalam golongan penisilin. Obat lain yang termasuk ke dalam golongan ini antara lain Ampicillin, Piperacillin, Ticarcillin, dan lain lain. Karena berada dalam satu golongan maka semua obat tersebut mempunyai mekanisme kerja yang mirip. Obat ini tidak membunuh bakteri secara langsung tetapi dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan yang melekat disekujur tubuhnya. Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat vital yaitu untuk melindungi bakteri dari perubahan lingkungan dan menjaga agar tubuh bakteri tidak tercerai berai. Bakteri tidak akan mampu bertahan hidup tanpa adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti H. influenzae, N. gonorrhoea, E. coli, Pneumococci, Streptococci, dan beberapa strain dari Staphylococci.



Sesuai dengan mekanisme kerja diatas maka Amoxicillin seharusnya memang digunakan untuk mengobati penyakit penyakit yang disebabkan oleh kuman kuman yang sensitif terhadap Amoxicillin. Beberapa penyakit yang biasa diobati dengan Amoxicillin antara lain infeksi pada telinga tengah, radang tonsil, radang tenggorokan, radang pada laring, bronchitis, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi pada kulit. Amoxicillin juga bisa digunakan untuk mengobati gonorrhea.

Untuk memperoleh obat ini, selain penderita harus menyiapkan sejumlah uang, juga diharuskan untuk membawa resep dokter untuk mencegah penggunaan yang tidak benar. Bila menginginkan harga murah, obat ini sudah tersedia dalam bentuk generik yang diproduksi oleh beberapa BUMN farmasi terkemuka di Indonesia.

Obat ini tersedia di pasaran dalam bentuk Kapsul : 250 dan 500 mg. Tablet : 500 mg. Sirop kering : 125mg/5ml dan 250mg/5ml. Vial untuk injeksi : 1000mg dan 500mg.

Untuk menjaga khasiat obat ini, maka harus pula diperhatikan cara penyimpanannya. Amoxicillin sebaiknya disimpan dalam suhu kamar yaitu antara 20 sampai 25 derajat Celcius. Untuk sirop kering yang telah dicampur dengan air sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 14 hari atau 2 minggu.

Dosis therapi untuk Amoxicillin pada orang dewasa adalah 250 mg setiap 8 jam, 500 mg setiap 8 jam, 500 mg setiap 12 jam, terggantung dari derajat keparahan dari penyakit yang di derita. Untuk pengobatan gonorrhea pada orang dewasa, diberikan Amoxicillin sebanyak 3 g sekali minum. Dosis untuk anak anak diatas 3 bulan adalah 25 mg/kg/hari terbagi setiap 12 jam, 20 mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam, 40 mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam atau 45 mg/kg/hari terbagi dalam 12 jam terggantung dari derajat keparahan penyakit.

Amoxicillin bisa diminum baik sebelum maupun setelah makan dan obat ini sangat jarang ditemukan berinteraksi dengan obat obat yang lain. Amoxicillin juga aman diberikan untuk ibu hamil dan menyusui walaupun ada beberapa kasus diare yang terjadi pada bayi yang disusui oleh ibu yang minum Amoxicillin.

Efek samping dari Amoxicillin antara lain : diare, gangguan tidur, rasa terbakar di dada, mual, gatal, muntah, gelisah, nyeri perut, perdarahan dan reaksi alergi lainnya.
from: blogdokter.net


INGIN PENGHASILAN TAMBAHAN?
penghasilan 200rb perhari, bukan MLM, 
bukan PIRAMIDA, bukan Smart Machine Sistem

Infeksi pada Telinga

DEFINISI
Infeksi telinga atau otitis media, adalah satu di antara banyak penyakit yang menyerang pada awal masa anak-anak. Meskipun infeksi telinga mengkhawatirkan para orang tua dan membuat anak-anak tidak nyaman, banyak infeksi telinga sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Banyak anak-anak berhenti mengalami infeksi telinga pada usia 4 atau 5 tahun.

Orang dewasa jarang mengalami infeksi telinga. Perawatan infeksi telinga untuk orang dewasa sama dengan perawatan untuk anak-anak, meskipun operasi jarang diperlukan. 



GEJALA
Infeksi telinga dapat sulit diketahui, khususnya jika anda terlalu muda untuk bisa berbicara. Anak-anak dengan infeksi telinga mungkin :

• Mengeluh akan rasa sakit di telinga
• Menarik atau mendorong telinga mereka
• Menangis lebih dari biasanya
• Memiliki masalah sulit tidur
• Gagal untul merespon suara
• Tidak biasanya menjadi pemarah
• Demam 38 Celsius atau lebih
• Keluar cairan dari telinga
• Sakit kepala

Jangan memasukkan sesuatu kedalam telinga anak untuk mengetahui infeksi telinga.

Orang dewasa yang memiliki infeksi telinga memiliki gejala:
• Sakit telinga
• Demam 38 Celsius atau lebih
• Merasa ada yang menyumbat telinga
• Pusing
• Hilang pendengaran selama beberapa waktu


Penyebab & Faktor Risiko
Penyebab

Infeksi telinga biasanya dimulai dengan infeksi virus seperti pilek. Saluran telinga menjadi bengkak karena infeksi virus dan cairan terbentuk dibelakang gendang telinga.

Infeksi telinga juga dapat berhubungan dengan penyumbatan atau pembengkakan pada saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah menuju hidung (Eustachian tubes). Cairan terperangkap di tengah telinga ketika Eustachian tubes membuat penyumbatan saat mengalami pilek, hal ini dapat menyebabkan telinga sakit dan mengalami infeksi. Karena Eustachian tubes pada anak-anak lebih sempit dan pendek dari orang dewasa mereka lebih dapat mengalami infeksi telinga daripada orang dewasa.

Sebagai tambahan, anak-anak tidak memiliki perkembangan sistem imun secara lengkap. Jadi lebih mudah untuk terkena berbagai penyakit termasuk pilek dan infeksi telinga.
   
Faktor risiko
   
Faktor risiko terbesar pada infeksi saluran telinga pada anak-anak antara lain:
• Usia. Anak-anak antara usia 6 sampai 18 bulan rentan terkena infeksi telinga, meskipun infeksi telinga biasa terjadi pada anak-anak usia 4 bulan sampai 4 tahun.

• Kelompok bermain. Anak-anak yang masuk di dalam kelompok ini lebih mudah terserang pilek dan infeksi telinga daripada anak-anak yang berada di rumah, itu karena mereka terkena lebih banyak virus penyebab pilek yang dapat menyebabkan atau berkomplikasi pada infeksi telinga.

• Posisi saat memberikan makan. Bayi yang minum dari botol dengan posisi berbaring cenderung terkena infeksi telinga daripada bayi yang diberi makan dengan posisi duduk atau berdiri.

Baik orang dewasa maupun anak-anak dapat disebabkan oleh faktor risiko berikut:
• Musim. Infeksi teliga biasa terjadi saat musim gugur atau dingin. 
• Catatan keluarga. Anak anda memiliki peningkatan infeksi jika anggota keluarga lain memiliki infeksi telinga.
• Ras. Indian-Amerika dan suku Inuit dari Alaska atau Canada cenderung lebih banyak memiliki infeksi telinga. 

Pencegahan

Anda dapat mengurangi risiko anak anda terkena infeksi telinga dengan beberapa langkah mudah.
• Jaga anak anda dari anak lain yang sakit. Jika memungkinkan batasi waktu untuk anak anda berada di kelompok bermain. Kelompok bermain yang diatur dengan hanya beberapa anak dalam satu kelompok dapat membantu pencegahan sakit telinga.

• Lindungi anak anda dari perokok. Pastikan dirumah anda tidak ada yang merokok. Apabila jauh dari rumah, tetaplah berada di lingkungan bebas rokok.

• Menyusui anak anda setidaknya sampai usia enam bulan. ASI mengandung antibodi yang memberikan perlindungan dari infeksi telinga.

• Jika memberikan makanan dari botol, buat bayi anda pada posisi tegak lurus. Hindari memberikan makanan atau minuman dari botol saat bayi anda pada posisi berbaring.

• Tanya dokter anak anda tentang pneumococcal vaccine (Prevnar). Prevnar dimaksudkan untuk pencegahan hal yang serius, infeksi yang mengancam jiwa, seperti pneumonia dan meningitis. Prevnar dapat menurunkan risiko infeksi telinga dengan baik.

• Untuk orang dewasa, coba decongestan tanpa resep yang dijual bebas atau pengobatan alergi. Jika sinus anda mengumpul karena alergi atau pilek, bicara pada dokter anda tentang penggunaan pengobatan alergi atau decongestan tanpa resep untuk mengurangi risiko infeksi telinga di masa depan.

from: kompas.com

4 Kondisi Fisik Tanda Stres


Tekanan hidup yang semakin berat kini, tidak jarang membuat hari-hari kita selalu diwarnai dengan kata ‘stres’. Kita menjadi mudah tersinggung, marah, gelisah dan kesal secara berlebihan. Tapi, apakah stres hanya ditandai dengan kondisi mood yang buruk saja. Tentu tidak. Para ahli mengutarakan 4 kondisi fisik yang juga bisa menjadi alat deteksi mental yang tengah tertekan. Mau tahu apa saja?

1. Mata berkedut.
Atau istilah medisnya blepharospasm, diyakini oleh para ahli merupakan salah satu akibat yang dipicu oleh stres. Untuk menghentikannya, kita bisa memejamkan mata sejenak. Sambil mata ditutup bayangkan suatu tempat yang menyenangkan. Atau, kita bisa menyejukkan mata dengan mencari pemandangan lain di luar jendela.

2. Sulit konsentrasi.
Tidak dipungkiri lagi, stres memang mampu membuat kita menjadi sulit sekali untuk fokus. Tidak hanya dalam masalah besar saja, urusan kecil dan sederhana, seperti memilih menu makan malam untuk keluarga pun bisa menguras konsentrasi. Agar kembali fokus, hentikan sejenak seluruh kegiatan dan buat pikiran kita menjadi rileks. ”Lakukan peregangan pada kaki, agar pikiran lebih cemerlang.

Pancaran sinar matahari juga bisa membantu tubuh melepaskan serotonin, sehingga mood menjadi lebih bagus,” ujar Debbie Mandel, MA, pengarang buku Addicted to Stress : A Woman’s 7-Step Program to Reclaim Joy and Spontaneity in Life.

3. Kutikula terasa kasar.
“Banyak wanita yang stres lantas menggigiti kukunya untuk menghilangkan rasa gugup,” tambah Mandel. Dan ternyata kebiasaan tersebut pada akhirnya akan membuat kuku dan kutikula terlihat kasar. Dibanding menggigiti kuku, atasi rasa gugup kita dengan melakukan aktivitas lain, seperti meremas bola yang elastis.

4. Otot leher tegang.
Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT, psikolog sekaligus terapis fisik menyatakan, stres dapat mempengaruhi sistem muskulokeletal (tulang, persendian, otot), sehingga terjadilah kekejangan pada otot leher bagian belakang. Atasi masalah ini dengan melakukan latihan relaksasi. Cara : Tarik napas dalam sebanyak 5-10 kali. Lalu, fokuskan pikiran pada bagian leher yang tegang sampai perlahan menjadi lemas kembali. Atau, kita bisa meminta bantuan pasangan untuk memberikan pijatan lembut di area otot belakang leher. (Christina /Astrid Anastasia)


From: kompas.com

Rabu, 08 September 2010

Supermassive black hole

From Wikipedia, the free encyclopedia

A supermassive black hole is the largest type of black hole in a galaxy, on the order of hundreds of thousands to billions of solar masses. Most, if not all galaxies, including the Milky Way, are believed to contain supermassive black holes at their centers.

Supermassive black holes have properties which distinguish them from lower-mass classifications:

  • The average density of a supermassive black hole (defined as the mass of the black hole divided by the volume within its Schwarzschild radius) can be very low, and may actually be lower than the density of air. This is because the Schwarzschild radius is directly proportional to mass, while density is inversely proportional to the volume. Since the volume of a spherical object (such as the event horizon of a non-rotating black hole) is directly proportional to the cube of the radius, and mass merely increases linearly, the volume increases by a much greater factor than the mass as a black hole grows. Thus, average density decreases for increasingly larger radii of black holes (due to volume increasing much faster than mass).
  • The tidal forces in the vicinity of the event horizon are significantly weaker. Since the central singularity is so far away from the horizon, a hypothetical astronaut traveling towards the black hole center would not experience significant tidal force until very deep into the black hole.

Formation

There are many models for the formation of black holes of this size. The most obvious is by slow accretion of matter starting from a black hole of stellar size. Another model of supermassive black hole formation involves a large gas cloud collapsing into a relativistic star of perhaps a hundred thousand solar masses or larger. The star would then become unstable to radial perturbations due to electron-positron pair production in its core, and may collapse directly into a black hole without a supernova explosion, which would eject most of its mass and prevent it from leaving a supermassive black hole as a remnant. Yet another model involves a dense stellar cluster undergoing core-collapse as the negative heat capacity of the system drives the velocity dispersion in the core to relativistic speeds. Finally, primordial black holes may have been produced directly from external pressure in the first instants after the Big Bang.

The difficulty in forming a supermassive black hole resides in the need for enough matter to be in a small enough volume. This matter needs to have very little angular momentum in order for this to happen. Normally the process of accretion involves transporting a large initial endowment of angular momentum outwards, and this appears to be the limiting factor in black hole growth, and explains the formation of accretion disks.

Currently, there appears to be a gap in the observed mass distribution of black holes. There are stellar-mass black holes, generated from collapsing stars, which range up to perhaps 33 solar masses. The minimal supermassive black hole is in the range of a hundred thousand solar masses. Between these regimes there appears to be a dearth of intermediate-mass black holes. Such a gap would suggest qualitatively different formation processes. However, some models suggest that ultraluminous X-ray sources (ULXs) may be black holes from this missing group.

Doppler measurements

Direct Doppler measures of water masers surrounding the nucleus of nearby galaxies have revealed a very fast keplerian motion, only possible with a high concentration of matter in the center. Currently, the only known objects that can pack enough matter in such a small space are black holes, or things that will evolve into black holes within astrophysically short timescales. For active galaxies farther away, the width of broad spectral lines can be used to probe the gas orbiting near the event horizon. The technique of reverberation mapping uses variability of these lines to measure the mass and perhaps the spin of the black hole that powers the active galaxy's "engine".

Such supermassive black holes in the center of many galaxies are thought to be the "engine" of active objects such as Seyfert galaxies and quasars.

Supermassive black hole hypothesis

Astronomers are confident that our own Milky Way galaxy has a supermassive black hole at its center, in a region called Sagittarius A because:

  • The star S2 follows an elliptical orbit with a period of 15.2 years and a pericenter (closest distance) of 17 light hours from the center of the central object.
  • From the motion of star S2, we estimate the object's mass as 4.1 million solar masses.
  • We also know that the radius of the central object is significantly less than 17 light hours, because otherwise, S2 would either collide with it or be ripped apart by tidal forces. In fact, recent observations indicate that the radius is no more than 6.25 light-hours, about the diameter of Uranus' orbit.
  • The only known object which can pack 4.1 million solar masses into a volume that small is a black hole.

The Max Planck Institute for Extraterrestrial Physics and UCLA Galactic Center Group have provided the strongest evidence to date that Sagittarius A* is the site of a supermassive black hole, based on data from the ESO and the Keck telescope. Our galactic central black hole is calculated to have a mass of approximately 4.1 million solar masses, or about 8.2 × 1036 kg.


Supermassive Black hole in Tne Milky Way Galaxy